Proses Kreatif Sastra

 “PROSES KREATIF SASTRA”

 

Dosen Pengampu :

Dr. M. Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd


Disusun Oleh :

Elita Nurcahyaning R

(18188201050)

 

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Pedagogi dan Psikologi

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA

Jl. Ki Hajar Dewantara No.27-29 Pasuruan

Telp. (0343) 421946 Fax : (0343) 411036

 

A. Proses Kreatif

Pengarang dalam menghasilkan karya sastra yang indah, akan melalui beberapa proses, termasuk di dalamnya adalah proses kreatif. Proses kreatif merupakan sebuah proses bagaimana pengarang mengolah imajinasi, intuisi, maupun dalam kerja menundukkan kata untuk melahirkan sebuah karya sastra yang menarik, indah, dan memiliki pesan bagi pembaca. Seorang pengarang tidak akan bisa membuat karya sastra seperti puisi atau prosa tanpa melalui tahapan proses penciptaannya seperti pengumpulan ide, pengembangan ide, dan penyempurnaan (Eneste, 1982: iv). 

Psikoanalisis menyimpulkan proses kreatif (proses terciptanya) karya sastra ke dalam dua cara, yaitu : Sublimasi dan Asosiasi

B. Dorongan Psikologis dalam Proses Kreatif Sastra

Dorongan kejiwaan ada yang meledak-ledak, ada yang keras, murung, sensasional, dan seterusnya. Dorongan ini akan menentukan bagaimana proses kreatif sastra harus terwujud. Proses kreatif adalah daya juang kejiwaan sastrawan menuju titik tertentu. Proses kreatif akan ditentukan pula oleh etos sastrawan. Etos ini muncul tergantung ilham dan inspirasi yang hadir dalam jiwanya. Terbentuknya karya sastra hampir seluruhnya melalui proses kreatif yang panjang. Namun panjang dan pendeknya proses ini amat relatif, tergantung kesiapan psikologis sastrawan.

C. Gaya Psikologis dalam Proses Kreatif Sastra

Gaya psikologis pengarang berbeda-beda. Semua karya akan membentuk tradisi khas. Ada pengarang yang membutuhkan ketenangan dan kesunyian, tetapi akan yang menulis di tengah keluarga atau keramaian. Ada juga perilaku sensational, seperti menulis pada malam hari dan tidur pada siang hari.

D. Tahap-Tahap Mengekspresikan Kreativitas

Untuk mengekspresikan kreativitas ke dalam bentuk karya seni, Conny R. Semiawan (dalam Afrizal, 1999: 7) membaginya menjadi empat tahapan. Keempat tahap itu adalah 

(1) preparasi atau persiapan,

(2) inkubasi atau pengeraman, 

(3) iluminasi atau peluluhan,

(4) verifikasi atau pengejawantahan.

E. Model-Model Proses Kreatif Sastra

Model-model dalam proses kreatif sastra terdiri dari 5 model, yaitu :

1. Model yoga

2. Model ramai-ramai

3. Model cermin

4. Model psiko-kreatif

5. Model komplikasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELOMPOK 4 : PRAANGGAPAN DAN ENTAILMEN (MAKALAH & PPT)

Psikologi Kritik Sastra Feminis Psikoanalitis