PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
RESUME PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah,S.S,M.Pd
Disusun oleh:
EKA NUR FAIRUZ (18188201048)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No.27 29 Pasuruan Telp. (0343) 421946
Website : www.stkippgri-pasuruan.ac.id
Tahun akademi 2018/2019
A. Pengertian Pengajaran dan Pembelajaran
Pengajaran dan pembelajaran merupakan dua istilah yang dipakai untuk membedakan fokus aktivitas guru dan pembelajar di kelas. Istilah pengajaran fokus pada aktivitas lebih banyak dilakukan oleh guru. Guru lebih banyak memberi ceramah, menerangkan, memberi contoh, memberi latihan, memberi pekerjaan rumah, menguji dan sejenisnya. Sementara itu, pembelajar menuruti segala perintah guru. Pembelajar tidak diberi hak untuk berinisiatif dan berkreasi. Aktivitas pembelajar selalu bersifat normatif.
Sementara itu, istilah pembelajaran memberi fokus aktivitas lebih banyak dilakukan oleh pembelajar. Pembelajar diberi kebebasan untuk menyerap informasi dari berbagai sumber (terserah sumber informasinya), mengumpulkan bahan dengan mengadakan wawancara (terserah topik wawancaranya dan tokoh yang diwawancarai), melaporkan hasil wawancara (terserah model pelaporannya), mengadakan pengamatan (terserah objek yang diamati), menganalisis (terserah objek yang dianalisis), mensintesis (terserah pokok pikiran yang disiintetiskan), dan sejenisnya. Pembelajar diberi keleluasaan untuk berinisiatif dan berkreasi berdasarkan bakat, minat, perhatian, dan motivasi mereka.
Memang pembelajaran merupakan rekayasa. Aktivitas pembelajar diberi posisi lebih besar atau lebih kecil yang menentukan tetap saja guru. Pada saat pembelajaran berlangsung, gurulah yang bertanggung jawab terhadap kelas itu. Hanya saja, jika guru di kelas memberikan porsi lebih besar kepada pembelajar, tidak berarti guru benar-benar mengambil porsi lebih kecil. Posisi guru yang lebih besar diambil di luar kelas sebelum mengajar. Mereka harus mempersiapkan materi pembelajaran, media pembelajaran, teknik dan strategi pembelajaran, dan sebagainya. Dengan demikian, begitu guru berada di kelas, pembelajar dapat diberi porsi lebih besar sehingga guru tinggal menjadi fasilitator, informator, motivator, dinamisator, moderator, administrator, dan sebagainya. Sebaliknya, jika guru mengambil porsi di kelas lebih besar, itu berarti guru sebelumnya tidak melakukan persiapan secara baik, kecuali hanya persiapan materi pembelajaran.
Guru lupa bahwa inhibisi (kendala psikologis) merupakan faktor penyumbang terbesar kegagalan belajar pembelajar (Brown, 1980). Inhibisi itu berupa rasa malu, rasa takut, rasa cemas, rasa khawatir yang selalu menyelimuti diri pembelajar sebagai akibat adanya dominasi guru. Dalam paradigma baru, inhibisi harus dapat dikurangi sehingga kemandirian pembelajar, rasa percaya diri pembelajar semakin dapat berkembang. Karena itulah, tugas guru sebagai fasilitator, misalnya menyediakan buku-buku sumber belajar; berperan sebagai informator, misalnya menunjukkan dimana dapat memperoleh buku yang berisi teknik menyusun pertanyaan untuk wawancara, memberi informasi dimana dapat menemukan arti kata tertentu; berperan sebagai motivator, misalnya memberikan pujian terhadap hasil kerja pembelajar yang sudah baik; berperan sebagai dinamisator, misalnya pembelajar kelihatan tidak bergairah dan patah semangat dalam menemui tokoh yang harus diwawancarai kemudian mendorong untuk mencoba lagi sampai ketemu, dan lain-lain.
B. Bahan ajar dan jenis-jenisnya
1. Teori yang sudah mapan dan keberadaannya tidak lagi berubah
2. Teori baru yang sedang hangat dibicarakan tetapi sudah cenderung untuk diterima sebagai kebenaran
3. Fenomena baru yang sedang menjadi isu mutakhir, tetapi dapat merangsang tumbuhnya berpikir pembelajar.
C. Langkah pemilihan bahan ajar
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2. Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
3. Memilih materi
4. Memilih sumber ajar
D. Penentuan cakupan dan urutan bahan ajar
1. Penentuan cakupan bahan ajar
2. Penentuan urutan bahan ajar
-Pendekatan prosedurai
-Pendekatan hierarkis
E. Sumber bahan ajar
1. Buku teks
2.Laporan hasil penelitian
3. Jurnal
4. Pakar bidang studi
Professional
5. Buku kurikulum
6. Terbitan berkala
7. Internet
8. Media audiovisual
9. Lingkungan
F. Strategi mempelajari bahan ajar oleh pembelajar
-Menghafal (verbal/paraphrase)
-Menggunakan / mengaplikasikan
-Menemukan
-Memilih materi
G. Pendalaman bahan ajar
1. Keterampilan mendengarkan
2. Keterampilan berbicara
3. Keterampilan membaca
4. Keterampilan menulis
5. Materi kebahasaan
Komentar
Posting Komentar