Kesopanan dan Interaksi

PRAGMATIK
KESOPANAN DAN INTERAKSI
Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah, S.S,M.Pd.



Disusun Oleh:
Eka Nur Fairuz    (18188201048)

Fakultas Pedagogi dan Psikologi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-27 Kota Pasuruan
Tahun Akademik 2019-2020





Kesopanan dan Interaksi

Kesopanan sebagai suatu konsep yang tegas, seperti tingkah laku sosial yang sopan, atau atiket, terdapat dalam budaya. Sebagai istilah teknis, wajah merupakan wujud pribadi seseorang dalam masyarakat. Wajah dapat mengacu kepada makna sosial dan emosional itu sensiri yang setiap orang memiliki dan mengharapkan orang lain untuk mengetahui. Kesopanan dalan suatu interaksi dapat dideginisikan sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan kesadaran tentang wajah orang lain. Kesopanan dapat disempurnakan dalam situasi kejahuan dan kedekatan sosial. Dengan menunjukkan kesadaran untuk wajah orang lain ketika orang lain itu tampak jauh secara serinh dideskripsikan dalam kaitannya dengan keakraban, persahabatan, atau kesetiawaan.
          Partisipan yang terlibat dalam interaksi tidak tinggal dalam suatu kontrks yang sudah menciotakan hubungan sosial yang pasti secara keras. Dalam interaksi sosial sehati hari orang biasanya bertingkah laku seolah olah harapan mereka berkenaan dengan nama baik masyarakat merrka sendiri, atau keinginan wajah mereka, atau dihormati. Tindak ancaman wajah adalah jika seorang penutur menyatakan sesuatu yang mrngandung suatu anvaman terhadap harapan harapan individu lain berkenaan dengan nama baiknya sendiri. Sedangkan tindak penyelamagan wajah adalah jika digambarkan sebagai ancaman terhadap wajah orang lain, penutur dapat mengatakan suatubuntuk mengurangi kemunhkinan anvaman itu.
             Wajah nagatif seseorang ialah kebutuhan untuk mereka yang memiliki kebebasan bertindak dan tidak tertekan oleh orang lain. Sedangkan wajah positif seseorang adalah kebutuhan untuj dapst diterima, jika munhkin disukai oleh orang lain, diperlukan sebagai anggota dari kelompok yang sama dab mrngetahui bahwa keinginannya dimiki bersama dengan yang lainnya. Eajah negatif adalah kebutuhan untuk merdeka sedangkan eajah positif adalah kebutuhan untuk dihubungi.
           Pendekatan langsung terdapat dalam pemakaian bentuk kalimat perintah, dan dikenal sebagai bald on revord, misalnya suatu perminyaan yang di tunjukkan secara langsung krpada orang lain dimana tekanan ilokusinua dibuat eksplisit. Meminta sesuatj kepada orang lain secara langsung.
     Situasu darurat dapat menyebabkan penggunaan perintah langsung, tanpa memperhatikan siapa yang dimaksud. Akibatnya terdapat beberapa situasi sosial saat menggunakan perintah langsung seperti ungkapan bald on record dianggap sesuai di antata kesamaan derajat sosial. Akan tetapi, pada umumnya ungkapan itu disosialisasikan dengan peristiwa peristiwa tutur ketika penutur beransumsi bahwa dia memiliki kekuasaan terhadap orang lain dan dapat mengontrol tingkah laku orang lain dengan kata kata.
           Strategi kesopanan positif mengarahkan permohonan untuk menarik tujuan umum dan bahkan peesahabatan dengan menggunakan ungkapan ungkapan. Perlu diperhatika  bahwa kesopanan negatif secara khusus diungkapkan dengan pertanyaan pertanyaan  bahkan pertanyaan yang kelihatannya seperti meminta ijin untuk menanyakan suatu pertanyaan.
          Untuk menggunakan bentuk kesopanan positif, dengan penekanan kedekatan antara penutur dan pendengar, dapat dilihat sebagai suatu strategi kesetiakawanan. Untuk menggunakan bentuk kesopanan negatif dengan menekankan pada hak kebebadan pendengar yang dapat dilihat sebagaibsuatu strategi penghormatan  strategiini mungkin merupakan strategi khusus dari suatu krlompok secara keseluruhan atau hanya sebagai suatu pilihan yang dipakai pada suatu kejadian tertentu.
          Dari sudut pandang kesopanan asumsi dasarnya ialah bahwa wajah secara khusus beresiko apabila kebutuhan diri sendiri untuk menyelesaikan sesuatu melibatkan orang lain. Resiko yang paling berat muncul kepermukaan apabila orang lain ditempatkan dalam suatu posisi yang menyukitkan. Cara untuk menghindari resiko ini adalah dengan memberikan kesempatan kepada orangvlain untuk menghentikan tindakan yang beresiko tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELOMPOK 4 : PRAANGGAPAN DAN ENTAILMEN (MAKALAH & PPT)

Psikologi Kritik Sastra Feminis Psikoanalitis

Proses Kreatif Sastra