PRAGMATIK
Struktur Percakapan dan Struktur Referensi
Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah, S.S,M.Pd.
Disusun Oleh:
Eka Nur Fairuz (18188201048)
Fakultas Pedagogi dan Psikologi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-27 Kota Pasuruan
Tahun Akademik 2019-2020
Struktur Percakapan dan Struktur Referensi.
Struktur percakapan ialah apa saja yang sudah kita asumsikan sebagai sesuatu yang sudah di kenal dengan baik melalui diskusi sebelumnya. Bagi sebagian orang, percakapan itu bagaikan sebuah tarian, dengan pasangan bercakapnya yang mengoordinasikan gerakan-gerakannya secara lembut. Bagi orang lain percakapan itu bagaikan arus lalu lintas di perempatan jalan yang melibatkan banyak gerakan-gerakan alternatif tanpa menimbulkan kecelakaan. Jika kita analogikan percakapan di dalam pasar, maka akan terdapat komoditas yang disebut dengan kesempatan berbicara antara pedagang dan pembeli memiliki kontrol komoditas yang dinamakan giliran berbicara pada saat proses negoisasi.
Banyak fitur yang memberikan karakteristik sistem pengambilan giliran bicara dimasukkan dalam makna oleh pemakaiannya. Bahkan dalam suatu komunitas penutur yang ditetapkan secara luas sering terdapat variasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Misalnya, beberapa individu mengharapkan bahwa keikutsertaan dalam percakapan akan sangat aktif, sehingga rata-rata pembicaraan relatif cepat, hampir tanpa jeda diantara giliran berbicara dan disertai adanya sedikit over lap atau bahkan penyempurnaan giliran orang lain. Inilah salah satu gaya bicara. Gaya bicara ini disebut gaya pelibatan tinggi. Gaya bicara ini secara substansial berbeda dengan gaya lainnya dimana penutur menggunakan rata-rata kecepatan yang lebih lambat, mengharaokan jeda yang lebih lama di antara giliran bicara, tidak tumpang tindih, dan menghindari interupsi atau penyempurnaan giliran orang lain. Gaya bicara tanpa interupsi, tanpa adanya pemaksaan ini disebut gaya solidaritas tinggi.
Pasangan ajensi sebenarnya merupakan kegaduhan yang mengandung makna dalam tata urutan bicara. Pasangan tersebut menggambarkan tindakan sosial, dan tidak semua tindakan sosial itu sama ketika pasangan itu terjadi sebagai bagian kedua dari pasangan itu. Pada dasarnya bagian pertama yang berisi permohonan atau tawaran secara khusus dibuat dengan harapan bahwa bagian kedua merupakan pengabulan. Pengabulan secara struktural lebih memungkinkan daripada penolakan. Kemungkinan besar struktural ini disebut preferensi. Secara teknis, preferensi merupakan suatu pola yang tampak dalam percakapan dan bukan suatu kemauan pribadi.
Komentar
Posting Komentar