Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur
PRAGMATIK
Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur
Dosen Pengampu : M. Bayu Firmansyah, S.S,M.Pd.
Disusun Oleh:
Eka Nur Fairuz (18188201048)
Fakultas Pedagogi dan Psikologi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-27 Kota Pasuruan
Tahun Akademik 2019-2020
Tindak Tutur dan Peristiwa Tutur
Dalam usaha untuk mengungkapkan diri mereka, orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan struktur-struktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan-tuturan itu.
Tindakan-tindakan yang ditampilkan lewat tuturan biasanya disebut tindak tutur dan dalam bahasa Inggris secara umum diberi label yang lebih khusus, misalnya permintaan maaf, keluhan, pujian, undangan, janji, atau permohonan.
Istilah-istilah deskriptif untuk tindak tutur yang berlainan digunakan untuk maksud komunikatif penutur dalam menghasilkan tuturan. Penutur biasanya berharap maksud komunikatifnya akan dimengerti oleh pendengar. Penutur dan pendengar biasanya terbantu oleh keadaan di sekitar lingkungan tuturan itu. Keadaan semacam ini, termasuk juga tuturan-tuturan yang lain, disebut peristiwa tutur.
Jika tuturan yang sama dapat ditafsirkan sebagai dua macam tindak tutur yang berbeda, maka jelaslah tidak satupun tuturan yang secara sederhana memungkinkan adanya hubungan tindakan. Ini juga berarti bahwa terdapat lebih banyak yang ditemukan dalam penafsiran tindak tutur dari pada makna yang terdapat dalam tuturan itu.
Tindak Tutur
Tindakan yang ditampilkan dengan menghasilkan suatu tuturan akan mengandung 3 tindak yang saling berhubungan.
1. Tindak lokusi
2. Tindak illokusi
3. Tindak perlokusi
Dari ketiga dimensi tersebut yang paling banyak dibahas adalah tindak illokusi.
Alat Penunjuk Tekanan Illokusi (APTI)
Penutur Biasanya tidak menunjukkan tindak tutur secara eksplisit, tetapi terkadang menjelaskan tindak tutur orang yang sedang ditampilkan. Dalam masing-masing penutur telah mendeskripsikan dan menunjukkan perhatiannya pada tekanan illokusi tuturan mereka (bertanya dan mengatakan).
Kondisi Felisitas
Ada harapan tertentu atau yang diharapkan secara teknis disebut sebagai kondisi felisitas, karena tampilan suatu tindak tutur diketahui seperti yang dimaksud.
Hipotesa Performatif
Satu cara untuk memikirkan tentang tindak tutur yang sedang ditampilkan melalui tuturan ialah berasumsi bahwa setiap tuturan pokok terdapat suatu klausa yang mengandung kata kerja performatif yang membuat tekanan illokusi menjadi jelas.
Klasifikasi Tindak Tutur
Sistem klasifikasi umum mencantumkan 5 jenis fungsi umum yang ditunjukkan oleh tindak tutur deklarasi (tindak tutur yang mengubah dunia melalui tindak tuturnya), representative (jenis tindak tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur kasus atau bukan, ekspresif (tindak tutur yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh penutur, direktif (tindak tutur yang dipakai untuk menyuruh orang lain melakukan sesuatu) dan komisif (tindak tutur yang dipahami penutur untuk mengikatkan dirinya terhadap tindakan dimasa yang akan datang.
Tindak Tutur Langsung dan Tidak Langsung
Pendekatan yang berbeda terhadap pemilahan tipe tindak tutur ini dapat dibuat berdasarkan strukturnya.
Peristiwa Tutur
Kita menganggap permohonan tidak langsung, sebagai suatu peristiwa bertanya yang diperlukan untuk sebuah permohonan yang ada pada tempatnya.
Komentar
Posting Komentar