Mengidentifikasi dan Merumuskan Rumusan Masalah

Makalah Mata Kuliah Penelitian Bahasa Indonesia dan Pengajarannya

            “Mengidentifikasi dan Merumuskan Rumusan Masalah”          

Dosen Pengampu: Dr. M.Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd

 

 


 

 

 

 


Disusun oleh :

                                    1. Eka Nur Fairuz           (18188201048)

                             2. Elita Nurcahyaning R. (18188201050)

 

 

 

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Pedagogi dan Psikologi

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA PASURUAN

Tahun Akademi 2020/2021

 

KATA PENGANTAR

 

      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat , taufiq, dan hidayah-Nya kepada kami, anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima. Serta petunjuknya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Mengidentifikasi dan Merumuskan Rumusan Masalah “ untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Bahasa Indonesia dan Pengajarannya dengan tepat waktu. 

      Kami menyadari bahwa pada makalah ini  ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

      Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Penelitian Bahasa Indonesia dan Pengajarannya, Bapak Dr. M.Bayu Firmansyah, S.S, M.Pd yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga pembuatan makalah ini.

      Kami berharap semoga makalah tentang penelitian bahasa dan sastra ini dapat memberikan manfaat serta memberi informasi pada pembaca.

 

 Pasuruan, 15 Mei 2021

 

                                                                                                            Penyusun

 

DAFTAR ISI

 

Cover

Kata Pengantar ……………...……………………………………………………...……… 1

Daftar Isi …………………………………………………………………….……………… 2

Bab I: Pendahuluan

1.1  Latar Belakang …………………………………………………………….…………….. 3

1.2  Rumusan Masalah ……………………………….…………………………………….… 4

1.3  Tujuan ………………………………………………………………………………........ 4

Bab II: Pembahasan

  2.1       Pengertian Rumusan Masalah …………………………………………………….…… 5

  2.2       Fungsi Rumusan Masalah ……….……………………………………………….……. 5

  2.3       Ciri-ciri Rumusan Masalah ……………………………………………………….…… 6

  2.4       Cara Membuat Rumusan Masalah …………………….…………………….………… 6

  2.5       Pengertian Identifikasi Rumusan Masalah ………………………………….……….… 7

  2.6       Jenis-jenis Identifikasi Rumusan Masalah …………………………………….….…… 7

  2.7       Fungsi Identifikasi Rumusan Masalah ……………………………………….….…….. 8

Bab III: Studi Kasus ………………………………………………………...….………….. 9

Bab IV: Penutup

  4.1       Kesimpulan ……………………………………………………………………….….. 11

  4.2       Saran ……………………………………………………………………………….… 11

Daftar Pustaka ……………………………………………………...………………..…… 12

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam pengertian umum, masalah penelitian adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan pemecahan melalui penelitian. Secara lebih spesifik, masalah penelitian merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variabel penelitian. Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah merupakan kesenjangan das sollen dengan das sain. Masalah juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan antara teori dan praktik.

Menurut Lincoln dan Cuba (Moleong, 1996:62) “masalah penelitian adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan”.  Faktor yang berhubungan itu dapat berupa konsep, data empirik, pengalaman, atau unsur  lainnya. Dengan kata laian masalah adalah hubungan antara dua (beberapa) variable yang tidak atau belum jelas . Tujuan penelitian adalah memecahkan masalah.

Rumusan masalah sangat  tergantung pada tujuan penelitian. Pada penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan masalah, maka pertanyaannya standar yaitu berkenaan dengan what, who, why, where, when, dan how-nya obyek penelitian. Sedangkan pada penelitian eksplanatif yang bertujuan untuk memperoleh  informasi tentang apakah perubahan suatu variaberl mempengaruhi perubahan variable lain. Maka pertanyaan biasanya berkaitan untuk memperoleh informasi terutama mengenai  pengaruh rumusan masalah.

Pemilihan masalah dalam penelitian sering terjadi semata–mata atas pertimbangan minat peneliti atau bersifat subyektif. Masalah penelitian yang  demikian tentunya tidak layak untuk diteliti.

Identifikasi masalah adalah langkah yang sangat penting dalam proses penelitian. Menemukan dan mengidentifikasi masalah yang tepat sangat penting dalam proses untuk meneliti dan menyelesaikan masalah tersebut.

Identifikasi masalah ini pada dasarnya adalah langkah selanjutnya setelah seorang peneliti memilih suatu fenomena yang akan diteliti. Langkah ini penting untuk memperinci apa saja yang sebenarnya harus diteliti lebih dalam dari fenomena tersebut.

Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan studi literatur, perbandingan dengan kondisi ideal, pengujian, ataupun dengan observasi langsung.

Peneliti umumnya melakukan identifikasi masalah dengan menjelaskan masalah-masalah apa yang ditemukan dalam suatu fenomena. Masalah-masalah tersebut nantinya akan diukur dan dihubungkan dengan teori-teori sesuai dengan prosedur penelitian yang ada.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Rumusan Masalah?

2.      Apa Fungsi Rumusan Masalah?

3.      Apa Ciri-ciri Rumusan Masalah?

4.      Bagaimana Cara Membuat Rumusan Masalah?

5.      Apa Pengertian Identifikasi Rumusan Masalah?

6.      Apajasa Jenis-jenis Identifikasi Rumusan Masalah?

7.      Apa Fungsi Identifikasi Rumusan Masalah?

 

1.3  Tujuan

1.      Ingin Mengetahui Pengertian Rumusan Masalah

2.      Ingin Mengetahui Fungsi Rumusan Masalah

3.      Ingin Mengetahui Ciri-ciri Rumusan Masalah

4.      Ingin Mengetahui Cara Membuat Rumusan Masalah

5.      Ingin Mengetahui Pengertian Identifikasi Rumusan Masalah

6.      Ingin Mengetahui Jenis-jenis Identifikasi Rumusan Masalah

7.      Ingin Mengetahui Fungsi Identifikasi Rumusan Masalah

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1       Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat sebuah karya ilmiah penelitian atau lainnya. Rumusan masalah memiliki posisi yang sangat penting di dalam kegiatan sebuah penelitian. Rumusan masalah atau research questions atau sering disebut juga research problem, memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Suriasumantri (2003: 312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya.

Di dalam rumusan masalah akan menjadikan karya tulis kita menentukan arah pembahasannya akan menuju kemana. Di dalam rumusan masalah ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab setelah penelitian selesai dilakukan. Semua poin-poin yang ada di dalam karya tulis baik itu metodologi, teori-teori, semua itu mengacu pada rumusan masalah yang kita buat. Oleh sebab itu, rumusan makalah mermupakan fokus utama yang menentukan arah sebuah karya ilmiah.

Jadi, rumusan masalah adalah tahapan memperjelas pemabahasan didalam sebuah penelitian, makalah, skripsi dll. dalam bentuk sebuah pertanyaan yang akan dibahas dalam tahap selanjutnya.

 

2.2       Fungsi Rumusan Masalah

Rumusan masalah mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Berikut penjelasannya :

1.      Rumusan masalah merupakan titik sentral dalam sebuah penelitian. Maksudnya adalah rumusan masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.

2.      Rumusan masalah mampu memberikan sebuah solusi atau sebagai penentu. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. Rumusan masalah pada umumnya berbentuk sebuah pertanyaan yang mengulas sebuah permasalahan. Oleh karena itu, dapat dikatakan rumusan masalah adalah sebuah solusi yang belum terwujud. Bagaimana untuk mewujudkannya? Dengan penelitian itu tadi.

3.      Rumusan masalah mampu membuka pikiran kita terhadap suatu permasalahan. Ketika tujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal berfokus pada solusi yang akan kita capai untuk masalah tersebut.

4.      Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.

2.3       Ciri-ciri Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang baik dan benar mempunyai ciri-ciri dibawah ini :

1.      Rumusan masalah yang berkualitas dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

2.      Rumusan masalah jelas, padat, tidak bertele-tele.

3.      Dapat memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral dalam sebuah proses penelitian agar memungkinkan menampung data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam sebuah rumusan masalah.

4.      Mampu mengarahkan cara berpikir kita terhadap suatu permasalahan.

5.      Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian.

6.      Masalah yang dipilih harus memiliki fisibilitas.

7.      Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti.

 

 

2.4       Cara Membuat Rumusan Masalah

     Hal pertama kali ketika akan membuat rumusan masalah adalah menentukan topik. Dari topik yang sudah ditentukan ini kemuian fokuskan ke bagaia yang lebih spesifik lagi atau lebih melebar lagi pembahasannya. Ketika cakupan sudah ditentukan, baru dari sini bisa menentukan permasalahannya.

     Dalam permasalahan bisa dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya dianalisis atau argumentasi dari penjabaran bukti-bukti berdasarkan hasil dari analisis. Berikut ini merupakan langkah yang perlu diakukan untuk membuat rumusan masalh karya ilmiah.

1.      Tentukan tipe karya ilmiah apa yang akan dibuat

2.      Persiapkan sumber referensi dari berbagai sumber

3.      Memperluas atau menyempitkan topic

4.      Bangun permasalahan dari topic

5.      Uji So What

Tidak hanya memperhatikan kriteria diatas. Kita juga harus memperhatikan bagaimana caranya membuat formulasi sebuah permasalahan yang baik.  Berikut adalah penjelasannya:

1.      Dengan menurunkan masalah dari teori yang sudah ada, seperti permasalahan pada penelitian eksperimental.

2.      Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh para ahli sosiologi. Jika masalah sudah dapat diperoleh dilapangan, maka sebaiknya kamu juga harus menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Karena ada kalanya penelitian tersebut bisa menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuah teori yang baru.

 

2.5       Pengertian Identifikasi Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah suatu proses yang paling penting dalam melakukan sebuah penelitian selain dari latar belakang dan juga perumusan masalah yang ada. Rumusan masalah ini merupakan batasan atau point apa saja yang menjadi landasan untuk diuraikan atau untuk dipecahkan.

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).

Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yang lain.

 

 

2.6       Jenis-jenis Identifikasi Rumusan Masalah

Dibawah ini terdapat beberapa jenis identifikasi masalah yang akan dijelaskan sesuai uturan, berikut:

1.      Rumusan Masalah Asosiatif

Masalah asosiatif adalah sebuah pertanyaan dari proses penelitian yang bersifat memiliki hubungan antara dua variabel dan bisa juga lebih. Hubungan yang berupa simetris, kausal dan timbal balik.

2.      Rumusan Masalah Komparatif

Masalah komparatif merupakan bentuk permasalahan terhadap sebuah penelitian yang bersifat membandingkan beberapa keberadaan satu variabel atau lebih dengan dua sampel dan waktu yang berbeda.

3.      Rumusan Masalah Komparatif

Masalah komparatif merupakan bentuk permasalahan terhadap sebuah penelitian yang bersifat membandingkan beberapa keberadaan satu variabel atau lebih dengan dua sampel dan waktu yang berbeda.

4.      Rumusan Masalah Deskriptif

Masalah deskriptif ialah masalah yang berhubungan dengan pernyataan-pernyataan terhadap keberadaan variabel yang mandiri, pada satu variabel atau lebih dan dengan jenis variabel yang berdiri sendiri. Jenis penelitian ini tidak mencari dan menggunakan variabel dan sampel yang lain.

 

 

2.7       Fungsi Identifikasi Rumusan Masalah

Dibawah ini merupakan beberapa fungsi dari identifikasi masalah:

1.      Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari penelitian untuk menjadi penyebab suatu kegiatan penelitian terjadi untuk dilakukan.

2.      Perumusan dapat dilakukan dengan pengembangan sehingga mendapatkan wawasan baru.

3.      Tahu apa saja yang harus dibahas, apa saja yang harus diselesaikan sehingga menjadi suatu karya, hasil atau pun wawasan baru.

4.      Mempermudah untuk menentukan mana saja yang hasrus diprioritaskan dan mana yang hanya akan menjadi bagian pelengkap.

 

BAB III

STUDI KASUS

 

3.1 Identifikasi Masalah Dalam Penelitian

Pendidikan merupakan penentu generasi emas bangsa. Apabila suatu negara memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, maka generasi penerusnya akan mencapai puncak keemasan. Begitu pula sebaliknya, rendahnya tingkat pendidikan akan membuat negara semakin jauh tertinggal dengan negara tetangga. Sekolah merupakan penyelenggara pendidikan secara formal untuk mengembangkan potensi siswa. Keberhasilan pendidikan ini didukung dengan adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran merupakan salah satu faktor berhasil tidaknya pendidikan tersebut. Guru menjadi penggerak untuk melaksanakan proses pembelajaran yang interaktif di sekolah. Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Guru harus mampu memahami tentang cara dan model pembelajaran. Pembelajaran yang menarik dengan memperhatikan komponen materi dan evaluasi akan mendorong keberhasilan siswa dalam belajar.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SDN 01 Sukoharjo Kabupaten Pati, sekolah memiliki lingkungan yang sempit, terletak di perkampungan penduduk yang dekat dengan lingkungan perumahan, proses pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas kecuali untuk pelajaran olahraga dilakukan dihalaman sekolah. Selain itu guru hanya menggunakan model pembelajaran indoor study membuat siswa cenderung jenuh dan ramai sendiri. Siswa tidak pernah diajak untuk praktek dilingkungan sekitar sehingga kurang memiliki rasa ingin tahu, banyak yang mengantuk dan bosan karena kurang tantangan. Siswa sulit mengingat pelajaran yang telah diajarkan guru, karena tidak ada pengalaman pembelajaran secara langsung (experiential learning).

Siswa bukan hanya membayangkan, tetapi mengalami sendiri. Siswa-siswi melakukan proses, bukan hanya mendengar dan melihat. Dari proses tersebut maka siswa-siswi akan mampu mencapai kompetensi dengan tuntas dan tujuan pembelajaran tercapai serta siswa akan lebih percaya diri karena mereka dapat berproduksi (produce) atau melakukan unjuk kerja yang hasilnya nyata. Apabila aktivitas pembelajaran hanya mencatat, menulis dan menghafal, maka siswa akan cepat lupa dan pembelajaran tidak bermakna (meaningful). Namun bila dalam pembelajaran siswa praktek langsung (learning by doing), mereka akan mudah ingat dan mengerti. Dan yang terpenting dari praktek secara langsung yaitu terciptanya pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Ternyata proses pembelajaran yang hanya dilakukan di dalam ruang kelas memberikan dampak secara tidak langsung yaitu membuat siswasiswi di sekolah dasar Kabupaten Pati kurang peduli terhadap lingkungan sekitar.

Hal tersebut dapat dilihat dari keadaan di sekitar lingkungan sekolah yang berudara panas, gersang dan halaman kosong yang banyak ditumbuhi rumput dan kurang terawat.

 

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemberdayaan Potensi Kebun Polybag Sebagai Media Pembelajaran Tematik Melalui Model Outdoor Study untuk kelas IV SDN 01 Sukoharjo Pati”. Penelitian ini penting dilakukan untuk mendapat media pembelajaran yang inovatif, dapat meningkatkan hasil belajar, rasa cinta dan kepedulian siswa-siswi terhadap lingkungan sekitar.

 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Media pembelajaran masih terbatas pada benda mati,

2. Pembelajaran berlangsung indoor study tidak dengan pengalaman langsung,

3. Hasil belajar rendah.

3.2 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Laporan PKL

Sebagai syarat kelulusan mahasiswa/i wajib mengikuti kegiatan PKL. Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia yang umumnya melaksanakan PKL. PKL ini sebagai wadah mahasiswa/mahasiswi untuk menyalurkan ilmu mereka selama belajar beberapa semester dan diterapkan dilapangan langsung dalam dunia kerja.

 

Umumnya beberapa universitas melakukan beberapa kerja sama dengan lembaga, instansi, perusahaan dan lain sebagainya sebagai sarana tempat mahasiswa/i melakukan PKL. Mahasiswa akan dibagi sesuai dengan prodi masing masing, didalam satu prodi juga biasanya dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Hendaknya sebelum melakukan PKL mahasiswa/i telah benar menguasai mata kuliah dan dinyatakan siap terjun di dunia kerja.

 

Tujuan PKL ini untuk membangun karakter kerja, membiasakan diri menghadapi orang baru, beradaptasi dengan lingkungan baru, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan atasan dan juga sebagai wadah memperdalam ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa/i.

Jadi rumusan masalah untuk Laporan PKL yaitu:

-          Bagaimana sistem kerja suatu instansi?

-          Bagaimana cara meningkatkan mutu sistem kerja yang ada?

-          Bagaimana mengatur waktu dengan pekerjaan yang berat?

-          Apa yang dapat kita dedikasikan pada tempat kerja?

Identifikasi Masalah, dengan menentukan rumusan masalah akan mengetahui sampai manakah batasan masalah yang akan kita bahas.

BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Dalam identifikasi masalah, dipaparkan seluruh masalah yang ditemukan dalam latar belakang masalah. Oleh karena itu harus dihindari memunculkan masalah yang tidak memiliki landasan/pijakan dari latar belakang masalah. Bagian identifikasi masalah ini memiliki fungsi untuk menunjukkan bahwa banyak masalah yang dapat diangkat menjadi masalah penelitian.

Dari pembatasan masalah, maka kemudian dilanjutkan perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. 

 

4.2  Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentu ada kekurangan dan kelebihan di dalamnya. Maka dari itu, kami menerima segala kritik dan saran yang nantinya akan kami jadikan perbaikan untuk melengkapi makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

 

Yustiawardhana, M Rady, Rumusan Masalah Penelitian,

 

Raharja, Rumusan Masalah, 2020.

 

L.J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2016.

 

A. S. N., Desain Proposal Penelitian, Yogyakarta: Pyramid, 2007.

 

https://dosenpintar.com/identifikasi-masalah/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELOMPOK 4 : PRAANGGAPAN DAN ENTAILMEN (MAKALAH & PPT)

Psikologi Kritik Sastra Feminis Psikoanalitis

Proses Kreatif Sastra